TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik kembali mengguncang Pangandaran dan sekitarnya. Lindu bermagnitudo 4,9 muncul Jumat sore, 1 November 2019, pukul 15.38 WIB. BMKG menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
Staf BMKG Hendro Nugroho menginformasikan koordinat sumber gempa 8.16 LS - 107.89 BT. “Tepatnya berada di laut pada jarak 84 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang itu Jumat.
Sumber gempa berkedalaman 31 kilometer. Tergolong dangkal, gempa menurutnya akibat aktivitas di bagian intraslab lempeng Eurasia. Dampak gema berupa guncangan yang berskala intensitas I - II MMI di Pangandaran, Jawa Barat.
Gempa intraslab adalah lindu yang bersumber di bagian dalam zona subduksi. Lempeng ada yang pecah atau retak sehingga menimbulkan gempa.
Hingga pukul 16.10 WIB tidak ada gempa susulan maupun laporan kerusakan bangunan.
Sebelumnya Pangandaran dan sekitarnya diguncang gempa bermagnitudo 4,8 pada Kamis pagi, 31 Oktober 2019. Lindu bermagnitudo 4,8 itu terasa guncangannya ke Cilacap, Tasikmalaya, Garut, dan Ciamis.
BMKG mencatat gempa terjadi pukul 08.56 WIB. Lokasi sumber gempa berada di titik koordinat 8.23 LS - 108.25 BT. Tepatnya di laut berjarak 64 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran. BMKG Bandung melaporkan kedalaman sumber gempa itu 25 kilometer.
Gempa tergolong dangkal. Penyebabnya sama dengan yang terbaru yaitu akibat aktivitas gempa di intraslab lempeng Eurasia.
ANWAR SISWADI